Tuesday, May 21, 2013

Kurikulum 2013 Siap diluncurkan

Alasan Kementerian pendidikan dan kebudayaan merubah kurikulum adalah bahwa kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguaran penalaran bukan lagi hafalan semata. Dikatakan bahwa tema pengembangan kurikulum 2013 adalah agar dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, inovatif, dan kreatif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi. Diakui dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21, kini memang telah terjadi pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013.
Perubahan ini diputuskan dengan merujuk hasil survei internasional tentang kemampuan siswa indonesia. Salah satunya adalah survei "Trends in International Math and Science" oleh Global Institut pada tahun 2007. Menurut survai ini, hanya 5 persen siswa indonesia yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan penalaran. Sebagai perbandingan, siswa korea yang sanggup mengerjakannya mencapai 71 persen. Sebaliknya 78 persen siswa indonesia dapat mengerjakan soal berkategori rendah yang hanya memerlukan hafalan. Sementara itu, siswa korena yang bisa mengerjakan soal semacam itu hanya 10 persen. (Sumber : Derap Guru, No. 158 th. XIII- Maret 2013 hal 6)
Komentar :
  1. Saya menyambut baik atas niat baik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
  2. Yang perlu ditinjau kembali adalah kesiapan sekolah-sekolah untuk menghadapi kurikulum tersebut : contoh dalam kurukulum tersebut menyarankan nantinya dalam pembelajaran anak melakukan praktek pengamatan secara langsung, seperti dibulan ada apa, maka anak dapat melihat dengan teropong atau teleskop, apakan sudah siap semua sekolah dengan sarana penunjang pembelajaran jika semua kegiatan harus melakukan seperti contoh tadi.
  3. Tidak semua guru mengusai teknologi dan penggunaan alat-alat modern, dan kemungkinan tingkat efektivitasnya perlu ditinjau karena pada pembelajaran disekolah-sekolah ada jam pelajaran yang jamnya terbatas. dan semua itu sudah dipahami oleh para pendidik dan tenaga kependidikan.
  4. Merujuk dari survai diatas banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pemahan dan kecerdasan seseorang, baik itu dari gen atau faktor turunan, faktor gizi jika dibandingkan bagus mana asupan gizi negara korea dengan negara indonesia, dan ketersediaan fasilitas dalam pembelajaran dll.
  5. Perlu adanya ciri khas kurikulum pendidikan diinonesia, karena setiap negara pasti memiliki ciri khas kurikulum pendidikan masing-masing. ciri khas itu yang perlu dibangun oleh pendidikan kita, karena kebanyakan berfikir bagaimana membuat bangsa ini seperti bangsa mereka bukan berfikir bagaimana bangsa mereka meniru bangsa kita. akan tetapi ciri khas tersebut perlu diramu agar sesuai dengan perkembangan zaman.

0 comments:

Post a Comment

mimanukarangnangkabms.blogspot.com mimanukarangnangkabms.com