Grup Kenthong MIMA NU Karangnangka

MI Ma'arif NU Karangnangka Sedang memeriahkan acara di desa karangnangka. MI Ma'arif NU Karangnangka mempunyai grup kentongan Panji Laras kami bersyukur karena dapat ikut serta dalam acara-acara yang diadakan didesa.

Lomba Siswa KKMI Kec. Kedungbanteng

Foto Ketua KKMI berfoto bersama para pemenang lomba siswa bidang seni. MI Ma'arif NU Karangnangka sebagai tuan rumah mendapatkan beberapa juara diataranya MTQ, Murotal, Pidato B. Arab. Acara ini berlangsung selama satu hari.

Senam Pagi

Setiap hari sabtu siswa-siswi beserta guru melakukan senam bersama. hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan peserta didik agar badan dan otot-otot tubuh tidak kaku. juga meningkatkan kecintaan siswa kepada olah raga.

Rapat Dewan Guru dan Komite

Dewan Guru dan Komite MI Ma'arif NU Karangnangka sedang melakukan rapat dalam rangka evaluasi kegiatan madrasah dan membahas agenda Madrasah ke depan

Kegiatan Pramuka

Dalam rangka mengisi waktu setelah melaksanakan ulangah akhir semester gasal. MI Ma'arif NU Karangnangka mengadakan persami untuk refresing. kegiatan ini walaupun sederhana akan tetapi mempunyai nilai pendidikan dan pembelajaran yang tinggi.

Thursday, June 26, 2014

PPDB MIMA NU Karangnangka Th. Pelajaran 2014/2015

Assalamualaikum, Wr. Wb. MI Ma'arif NU Karangnangka Kec. Kedungbanteng Kab. Banyumas membuka pendaftaran siswa baru tahun pelajaran 2014/2015 dengan syarat-syarat sebagai berikut :
  1. Menyerahkan FC Akte Kelahiran/ Kenal Lahir dan FC Kartu Keluarga
  2. Menyerahkan Pas Photo Ukuran 3 x 4 satu lembar
  3. Menyerahkan FC Ijazah TK dilegalisir
  4. Bebas biaya pendaftaran
  5. Pendaftaran bisa langsung ke MI kami dengan alamat JL. Raya Karangnangka No 2 RT 01 RW 01 Kec. Kedungbanteng Kab. Banyumas.
  6. Ke email kami : kmimaarif@yahoo.com
  7. Atau hubungi di : 085747005717
Terima Kasih, Wassalamu'alaikum, Wr. Wb.

Wednesday, May 14, 2014

Creative Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika

Creative Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika. Model Creative problem Solving adalah suatu model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah, yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Ketika dihadapkan dengan pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara menghafal tanpa dipikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas proses berfikir. (Pepkin, 2004 :1).

Suatu soal yang dianggap sebagai masalah adalah soal yang memerlukan keaslian berfikir tanpa adanya contoh penyelesaian sebelumnya. Masalah berbeda dengan soal latihan. Pada soal latihan, siswa telah mengetahui cara menyelesaikannya, karena telah jelas antara hubungan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan, dan biasanya telah ada contoh soal.

pada masalah siswa tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya, tetapi siswa tertarik dan tertantang untuk menyelesaikannya. Siswa menggunakan segenap pemikiran, memilih strategi pemecahannya, dan memproses hingga menemukan penyelesaian dari suatu masalah (suyitno, 2003 : 34)

Adapun langkah-langkah model pembelajaran CPS ini sebagai berikut :
  1. Klarifikasi masalah, klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian seperti apa yang diharapkan.
  2. Pengungkapan pendapat, pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang berbagai macam stategi penyelesaiannya.
  3. Evaluai dan pemilihan, pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok mendiskusikan pendapat-pendapat atau strategi-strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah.
  4. Implementasi, pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai menemukan penyelesaian masalah tersebut (Pepkin, 2004 :2)

Tuesday, May 13, 2014

Pembelajaran Terpadu Melalui Eksta Pramuka

Pembelajaran Terpadu Melalui Eksta Pramuka. Akhir-akhir ini ramai dalam dunia pendidikan tentang pembelajaran tepadu. Melalui kurikulum 2013 pemerintah juga mencoba menggunakan sistem pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu sudah banyak digunakan di sekolah-sekolah terpadu. Sebenarnya kalau kita amati bahkan pada ekstrakurikuler pramuka sistem pembelajarannya terpadu dan sangat rapi dalam konsepnya sehingga merangkum semua aspek pribadi siswa.
Mari kita telaah sedikit Pembelajaran Terpadu Melalui Ekstra Pramuka :
Dari kurikulumnya, pramuka mempunyai kurikulum yang jelas untuk tiap jenjang tingkatan dimulai dari siaga, penggalang, penegak, dan pandega, semua terdapat dalam SKU (Syarat kecakapan umum), TKU (tanda kecakapan umum, dan TKK (tanda kecakapan khusus). Untuk dapat menjadi dapat naik kejenjang selanjutnya seorang anggota pramuka harus melalui uji SKU atau SKK, TKU atau TKK bahkan anggota dikatakan resmi lulus uji jika ia telah dilantik oleh pembinanya. Ujian tersebut melalui pengetahuan, praktek, dan pengamalan sehari-hari.

Dari Segi materi, pramuka juga mempunyai keterkaitan dengan materi pelajaran sebagai contoh pada mata pelajaran matematika di pramuka ada materi menaksir tinggi, menaksir lebar, bukan hanya teori tetapi juga praktek, pada mata pelajaran IPA tumbuh-tumbuhan, pada materi pramuka juga ada materi mengenal jenis-jenis tumbuhan yang ada disekitar yang dapat dimanfaatkan dan yang dapat merugikan atau berbahaya, pada materi PKN juga terdapat dalam pramuka karena pramuka mengajarkan tentang sejarah dan struktur pemerintahan, pada pelajaran olah raga terdapat materi gerak dasar jalan, lari, lompat, berkemah dan lainnya hal itu juga diajarkan dalam kegiatan pramuka seperti PBB, dan berkemah, dan masih banyak mata pelajaran yang mempunyai keterkaitan dengan pramuka. memang tidak selengkap mata pelajaran akan tetapi dapat mendukung dan menambahwah wawasan siswa kegiatan pramuka.

Jika diteliti lebih mendalam lagi kegiatan pramuka mempunyai nilai yang sangat baik bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

Tuesday, May 6, 2014

Program Bansos Dirjend Pendis Tahun Anggaran 2014

Program Bansos Dirjend Pendis Tahun Anggaran 2014. Bagi Madrasah baik tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah dari Kementerian Agama Republik Indonesia ada dana Bantuan Sosial untuk rehab sekolah dan perpustakaan tapi kami belum tahu diperuntukan untuk madrasah yang belum pernah menerima dana bansos atau bebas untuk informasi lengkapnya bisa dilihat di http://www.kemenag.go.id atau bisa langsung klik di sini.
terima kasih, semoga bermanfaat.

Wednesday, April 23, 2014

Aliran-Aliran Dalam Pendidikan

Aliran-Aliran Dalam Pendidikan. Dalam dunia pendidikan kita mengenal tiga macam aliran pendidikan yaitu aliran nativisme, aliran empirisme, dan aliran convergensi. aliran pendidikan penting kita ketahui karena aliran-aliran pendidikan ini membahas bagaimana pengaruh gen atau keluarga, pengaruh lingkungan bagi perkembagan anak didik dalam pembelajaran. Mari kita bahas aliran-aliran pendidikan tersebut.
  1. Aliran nativisme yang dipelopori oleh Schopenhauer. Beliau mengatakan bahwa bakat mempunyai peranan yang penting. Tidak ada gunanya orang mendidik kalau bakat anak memang jelek. Sehingga pendidikan diumpamakan "merubah emas menjadi perak" jadi suatu hal yang tidak mungkin. Kalimat tersebut mungkin masih sulit dipahami, maksudnya aliran nativisme ini berpendapat bahwa faktor genetik yang diwariskan oleh orang tua baik barupa bakat, sifat, atau kemampuan menjadi faktor penentu keberhasilan dalam pendidikan. Seseorang akan mudah diarahkan atau dididik apabila dia telah mewarisi perlaku baik, seseorang akan mudah diajar musik misalnya apabila dia telah memiliki bakat bermain musik karena orang tuanya seorang musisi dan sebaliknya seseorang akan sulit diajar musik misalkan apabila dia tidak punya bakat musik yang diwariskan oleh orang tua. Singkatnya pengaruh keluarga dalam proses pendidikan sangat penting.
  2. Aliran empirisme yang dipelopori oleh John Locke. Beliau mengatakan bahwa pendidikan itu perlu sekali. Teori ini terkenal dengan teori tabularasa. yang artinya anak lahir diumpamakan sebagai kertas putih bersih dan tergantung kepada yang menulis, siapa yang menulis? tentu saja pendidik. Jadi anak akan dijadikan apa saja tergantung daripada pendidiknya. Disini kelihatan betapa pentingnya pendidikan itu. Lebih lanjut saya ulas bahwa, aliran empirisme ini mencoba mengungkapkan seseorang bisa dirubah melalui pendidikan, bagaimanapun latar belakang seseorang itu asal mendapatkan pengarahan dan pendidikan yang baik, maka anak itu bisa menjadi baik, aliran ini juga mencoba menjelaskan bahwa pengaruh lingkungan sangat berpengaruh bagi perkembangan kedewasaan seseorang, dia akan menjadi baik manakala lingkungan sekitarnya baik, atau dia akan menjadi buruk manakala lingkungan sekitarnya buruk. Jadi aliran ini beranggapan bahwa bukan faktor genetik atau keturunan yang berpengaruh pada pendidikan seseorang akan tetapi faktor lingkungan.
  3. Aliran convergensi yang dipelopori oleh Wiliam Stern. Aliran ini mengakui kedua duanya pendidikan itu perlu sekali, tetapi semua ini terbatas karena bakat daripada anak didik. Aliran ini mencoba menggabungkan dua aliran diatas yaitu aliran nativisme dan aliran empirisme. sehingga dapat disimpulkan aliran convergensi beranggapan bahwa manusia dalam proses pendidikan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor genetic dan faktor lingkungan. Bakat atau keterampilan seseorang tidak akan berkembang tanpa adanya proses pendidikan atau lingkungan yang mendukung, begitu pula manusia akan lambat untuk menyerap suatu keterampilan apabila dia memang tidak mempunyai bakat.

Friday, April 4, 2014

Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli

Pengertian Media Pembelajaran Menurut Para Ahli. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Posisi media pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
  1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
  2. Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
  3. Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
  4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang  menentukan hasil  belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan  ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.
Tujuan menggunakan media pembelajaran :
Ada beberapa tujuan menggunakan media pembelajaran, diantaranya yaitu :
-          mempermudah proses belajar-mengajar
-          meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
-          menjaga relevansi dengan tujuan belajar
-          membantu konsentrasi mahasiswa
-          Menurut Gagne : Komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar
-          Menurut Briggs : Wahana fisik yang mengandung materi instruksional
-          Menurut Schramm : Teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional
-          Menurut Y. Miarso : Segala sesuatu yang dapat merangsang proses belajar siswa
Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran. Kalau sampai hari ini masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat  dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media pembelajaran tersebut.
mimanukarangnangkabms.blogspot.com mimanukarangnangkabms.com