Grup Kenthong MIMA NU Karangnangka

MI Ma'arif NU Karangnangka Sedang memeriahkan acara di desa karangnangka. MI Ma'arif NU Karangnangka mempunyai grup kentongan Panji Laras kami bersyukur karena dapat ikut serta dalam acara-acara yang diadakan didesa.

Lomba Siswa KKMI Kec. Kedungbanteng

Foto Ketua KKMI berfoto bersama para pemenang lomba siswa bidang seni. MI Ma'arif NU Karangnangka sebagai tuan rumah mendapatkan beberapa juara diataranya MTQ, Murotal, Pidato B. Arab. Acara ini berlangsung selama satu hari.

Senam Pagi

Setiap hari sabtu siswa-siswi beserta guru melakukan senam bersama. hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan peserta didik agar badan dan otot-otot tubuh tidak kaku. juga meningkatkan kecintaan siswa kepada olah raga.

Rapat Dewan Guru dan Komite

Dewan Guru dan Komite MI Ma'arif NU Karangnangka sedang melakukan rapat dalam rangka evaluasi kegiatan madrasah dan membahas agenda Madrasah ke depan

Kegiatan Pramuka

Dalam rangka mengisi waktu setelah melaksanakan ulangah akhir semester gasal. MI Ma'arif NU Karangnangka mengadakan persami untuk refresing. kegiatan ini walaupun sederhana akan tetapi mempunyai nilai pendidikan dan pembelajaran yang tinggi.

Tuesday, October 15, 2013

Silsilah Sunan Ampel

Sunan Ampel pada masa kecilnya bernama Raden Rahmat, dan diperkirakan lahir pada tahun 1401 di Champa. Ada dua pendapat mengenai lokasi Champa ini. Ensyclopedia Van Nederlandesh Indie mengatatakn bahwa Champa adalah satu negeri kecil yang terletak di Kamboja. Pendapat lain, Raffles menyatakan bahwa Champa terletak di Aceh yang kini bernama Jeumpa. Menurut beberapa riwayat, orang tua sunan ampel adalah Makhdum Ibrahim (menantu raja Champa, ipar Dwarawati) alias Haji Bong Tak Keng (anak buah Sam Po Bo) yang menjafi Kapten Tionghoa (Suku Hui beragama islam bermadzhab Hanafi) di Champa. Dalam catatan Kronik cina dari Klenteng Sam Po Kong, Sunan Ampel dikenal sebagai Bong Swi Hoo. sedangkan yang mulia Ma Hong Fu (Kyai Bantong) menantu Bong Tak Keng ditempatkan sebagai duta besar Tiongkok di pusat kerajaan Majapahit. Puteri dari Kyai Bantong menikah dengan Prabu Brawijaya. Sayyid Rahmat merupakan keponakan dari Putri Champa permaisuri Prabu Brawijaya.

Raden Rahmat dan Raden Santri adalah anak Makhdum Ibrahim alias Haji Bong Tak Keng keturunan suku Hui dari Yunan yang merupakan percampuran bangsa Han/Tionghoa dengan bangsa Asia Tengah (Samarkand). Raden Rahmat, Raden Santri dan Raden Burereh ( cucu Raja Champa) pergi ke Majapahit mengunjungi bibi mereka Dwarawati yanh menjadi permaisuri raja Brawijaya.

Menurut Hikayat Banjar dan Kotawaringin, nama asli Sunan Ampel adalah Raja Bungsu, anak Sultan Pasai. Beliau datang ke Majapahit menyusul/menengok kakaknya yang diambil isteri oleh Raja Majapahit. Raja Majapahit saat itu bernama Dipati Hangrok dengan Mangkubuminya Patih Maudara. Dipati Hangrok telah memerintahkan menterinya Gagak Baning melamar Putri Pasai dengan membawa sepuluh buah perahu ke Pasai. Sebagai Kerajaan Islam, mulanya Sultan Pasai keberatan jika putrinya dijadikan isteri Raja Majapahit, tetapi karena takut binasa kerajaannya akhirnya putri tersebut diberikan juga. Putri Pasai dengan raja Majapahit memperoleh anak laki-laki. Karena rasa sayangnya kepada putri Pasai melarang raja Bungsu pulang ke Pasai. Sebagai ipar Raja Majapahit Raja Bungsu kemudian meminta untuk tanah untuk menetap diwilayah pesisir yang dinamakan Ampelgading. Anak laki-laki dari putri pasai dengan raja majapahit tersebut kemudian dinikahkan dengan  raja Bali. Anak dari puteri puteri pasai tersebut wafat ketika istrinya putri dari raja Bali mengandung tiga bulan karena dianggap akan membawa celaka bagi negeri tersebut, maka ketika lahir bayi tersebut dihanyutkan ke laut, ketapi kemudian dapat dipungut dan dipelihara oleh Nyai Sutapinatih, kelak disebut Pangeran Giri. Kelak ketika terjadi huru-hara di ibukota Majapahit Putri Pasai pergi ke tempat adiknya Raja Bungsu di Ampelgading.

Penduduk desa-desa sekitar memohon untuk dapat masuk islam kepada Raja Bungsu, tetapi Raja Bungsu sendiri merasa perlu meminta ijin terlebih dahulu kepada Raja Majapahit tentang proses islamisasi tersebut. Akhirnya Raja Majapahit berkenan memperbolehkan penduduk untuk beralih kepada agama islam. Petinggi daerah Jipang menurut aturan dari Raja Majapahit secara rutin menyerahkan hasil bumi kepada Raja Bungsu. Petinggi Jipang dan keluarga masuk islam. Raja Bungsu beristrikan puteri dari daerah Jipang tersebut, kemudian memperoleh dua orang anak yang tertua seorang perempuan diambil sebagai isteri oleh Sunan Kudus, sedang yang laki-laki sebagai Pangeran Bonang. Raja Bungsu sendiri disebut sebagai Pangeran Makhdum.

Silsilah Sunan Ampel diantaranya :
  1. Sunan Ampel/Raden Rahmat/Sayyid Ahmad Rahmatillah bin
  2. Maulana Malik Ibrahim/Ibrahim Asmoro bin
  3. Syaikh Jumadil Qubro/Jamaluddin Akbar Khan bin
  4. Ahmad Jalaludin Khan bin
  5. Abdullah Khan bin
  6. Abdul Malik Al Muhajir bin
  7. Alawi Ammil Faqih bin
  8. Muhammad Sohob Mirbath 
  9. Ali Kholi Qosam bin
  10. Alawi Ast Stasi bin
  11. Muhammad Sohibus Saumi'ah bin
  12. Alawi Awwal bin
  13. Ubaidillah bin
  14. Ahmad Al Muhajir
  15. Isa Ar Rumi
  16. Muhammad An Naqib bin
  17. Ali Uraidhi bin
  18. Ja'far Ash Shodiq bin
  19.  Muhammad Al Baqir bin
  20. Ali Zaenal Abidin bin
  21. Imam Husai bin
  22. Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahro binti Muhammad saw
Ditulis Oleh : Aris Hidayat, S.Pd.I

Konsep Dasar PTK

Assalamualaikum, Pembaca yang budiman ketemu lagi di blog MI Ma'arif NU Karangnangka, Kali ini kami akan sedikit bertukar ilmu tentang PTK atau Penelitian Tindakan Kelas, langsung saja,

Apa PTK itu?

Penelitaian pendidikan, pada umumnya, dilakukan oleh pakar atau peneliti, baik yang bekerja pada perguruan tinggi khususnya LPTK maupun di berbagai lembaga penelitian yang mandiri. Dengan pola yang seperti itu, tidak mustahil jika hasilnya berdampak pada kebijakan yang kebanyakan berlaku umum, acap kali tidak secara langsung sesuai dengan kebutuhan pada setiap interaksi pembelajaran di kelas yang sifatnya khas dan setempat. Kelas seringkali dijadikan kancah penelitian, namun permasalahan-permasalahan yang diteliti kurang dihayati oleh guru. Dengan kata lain, guru hanya dijadikan objek penelitian

Bertolak dari hal-hal tersebut maka muncul pemikiran mengapa penelitian tidak langsung sja dilakukan oleh guru sebagai pengajar yang mengetahui dengan pasti kebutuhan dan permasalahan yang ada di kelasnya. Dengan demikian hasil penelitian dapat diterapkan langsung dan cocok dengan situasi dan kondisi setempat. Maka akhir-akhir ini berkembang suatu penelitian tindakan berbasis pada kelas atau sekolah yang disebut dengan Penelitan Tindakan Kelas (PTK).

Sebagai suatu penelitian kelas, PTK mampu mengenali adanya kesulitan dalam proses belajar mengajar, baik dari segi guru atau pengajar, peserta didik, maupun interaksi komponen-komponen pembelajaran (bahan ajar, media, pendekatan, metode, strategi, seting kelas, penilaian), sehingga dapat mencari solusi yang tepat sesuai dengan situati dan kondisi real kelas tersebut. Dengan demikian lebih menjanjikan dampak langsung para pendidik untuk memperoleh "teori" yang langsung dibangunnya sendiri, bukan yang diberikan oelh pihak lain atau sebagai the theorizing practitioner.

Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah apa pengertian PTK? dalam literatur bahasa inggris PTK disebut dengan classroom action research. Mengutip definisi yang dikemukakan oleh Stephen Kemmis seperti dikutip dalam D. Hopkins dalam bukunya yang berjudul A Teacher's Guide To Classroom Reasearch, Bristol, PA, Open University Press 1993 hal 44 dapat dijelaskan pengertian PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan -tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif.

Apa Tujuan PTK ?

Berdasarkan pengertian di atas, PTK berjuan untuk :
  1. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
  2. Membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran dikelas
  3. Mendorong guru untuk selalu berfikir kritis terhadap apa yang mereka lakukan sehingga menemukan teori sendiri yang tanpa tergantung teori-teori yang mutlak-mutlak yang bersifat universal yang ditemukan oleh pakar peneliti yang sering kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.
Apa Manfaat PTK?

Manfaat yang didapat dari pelaksanaan PTK diantaranya :
  1. Inovasi pembelajaran (metode, media, evaluasi)
  2. Pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan di tingkat sekolah
  3. Perbaikan dan atau peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa
  4. Peningkatan profesionalisme guru
Oke sementara itu dulu, nanti akan lanjut para Karakteristik PTK dan Prinsip PTK, Assalamualaikum.

Karakteristik dan prinsip PTK

Assalamulaikum, para pembaca yang budiman, lanjut lagi kemasalah PTK pada posting yang lalu kami telah menjelaskan tentang pengerian PTK, tujuan dan manfaatnya, pada kesempatan ini kami juga akan berbagi ilmu tentang karakteristik dan prinsip PTK, selamat membaca.

Karakteristik PTK

Mengingat pentingnya PTK, agar lebih jelas dalam mendalaminya maka perlu memahami karakteristiknya sebagai berikut :
  1. Masalah yang diteliti adalah real/nyata yang dihadapi sehari-hari didalam kelas yang menjadi kewenangan guru (On The Job Problem Oriented)
  2. Berorientasi pada pemecahan masalah (Problem Solving Oriented) artinya penelitian tidak menghasilkan pengertian atau pemehaman suatu masalah, tetapi menghasilkan solusi atau pemecahan masalah yang ada.
  3. Berorientasi pada peningkatan kualitas (Improvement Oriented). Masing-masing komponen yang ada berkembang atau berubah kearah yang lebih baik.
  4. Berbagai cara pengumpulan data dipergunakan (Multiple data collectio), diantaranya dengan observasi, tes, wawancara, kuisener dan lain-lain.
  5. Bersifat berulang (Cyclic), artinya tindakan yang dilakukan secara berulang memalui urutan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflekting).
  6. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya (collaborative) artinya dalam pelaksanaan tindakan harus bekerja sama dengan teman sejawat yang menjadi pengamat dan menjadi teman untuk evaluasi bersama.
Prinsip PTK

Menurut Hopkins (1993) ada enam prinsip penelitian tindakan kelas, yaitu :
  1. Tidak mengganggu komitmennya sebagai guru
  2. Metode pengumpulan data harus tidak mengganggu proses pembelajaran
  3. Metode peneltitian yang digunakan hendaknya yang dapat menjawab hipotesis
  4. Masalah yang dipilih hendaknya masalah yang benar-benar mengganggu dan guru berkomitmen untuk mengatasinya
  5. Guru harus konsisten dan perbaikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran
  6. Cakupan permasalahan tidak dibatasi pada masalah pembelajaran dikelas, tetapi dapat diperluar pada tataran di luar kelas.

Friday, October 4, 2013

Silsilah Sunan Gresik

Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahin (wafat 1419 M/882 H) adalah nama salah seorang Wali Songo yang dianggap pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawwa. Ia dimakamkan di desa Gapura, kota Gresik, Jawa Timur.

Tidak terdapat bukti sejarah yang meyakinkan mengenai asal keturunan Maulana Malik Ibrahim, meskipun disepakati bahwa ia bukanlah orang asli Jawa. Sebutan Syekh Maghribi yang diberikan masyarakat padanya, kemungkinan menisbatkan asal keturunannya Maghribi, atau Maroko di Afrika Utara.

Babad tanah Jaei versi J.J Meinsma menyebutkan dengan nama Makhdum Ibrahin as Samarqandy, yang mengikuti penguapan lidah Jawa menjadi Syekh Ibrahim Asmarakandi. Ia memperkirakan bahwa Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand. Asia Tengah pada paruh awal abad 14.

Dalam keterangannya pada buku The History Of Java mengenai asal mula dan perkembangan kota Gresik, Raffles menyatakan bahwa menurut penuturan para penulis lokal, " Maulana Ibrahim, seorang Pandita terkenal berasal dari Arabia, keturunan dari Jenal Abidin, dan sepupu Raja Chermen (Sebuah negara Sabrang) telah menetap bersama para Mahomedans lainya di Desa Leran di Janggala."

Namun demikian, kemungkinan pendapat yang terkuat adalah berdasarkan pembacaan J.P. Moquette atas baris kelima tulisan pada prasasti makamnya di desa Gapura Wetan, Gresik, yang mengindikasikan bahwa ia berasal dari Kshan, Suatu tempat di Iran sekarang.

Terdapat beberapa pendapat mengenai silsilah Maulana Malik Ibrahim, Ia pada umumnya dianggap merupakan keturunan Rasulullah Saw, melalui jalur Husain bin Ali, Ali Zaenal Abidin, Muhammad Al Baqir, Ja'far Ash Shadiq, Ali Al Uraidhi, Muhammad Al Naqib, Isa Ar Rumi, Ahmad Al Muhajir, Ubadullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah, Alwi Ast Stani, Ali Khali Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi Al Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (Al Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal, Jamaluddin Akbar Al Husain (Maulana Akbar), dan Maulana Malik Ibrahim.

Demikian Sejarah singkat silsisal Sunan Gresik apabila ada kesalahan kami mohon maaf.
Ditulis Oleh : Aris Hidayat, S.Pd.I
mimanukarangnangkabms.blogspot.com mimanukarangnangkabms.com